JAKARTA - Srimulat menjadi salah satu kelompok lawak legendaris yang hingga kini namanya masih kerap terdengar. Dibentuk di Solo sekira tahun 1950, Srimulat merupakan nama dari kedua pendirinya, yakni pasangan suami istri Teguh Slamet Rahardjo dan Raden Ayu Srimulat.
Sebelum menjadi Srimulat, pasangan Teguh Slamet Rahardjo dan istrinya memberi nama kelompok seni keliling dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah itu dengan Gema Malam Srimulat. Tak hanya sekedar seni suara dan tari, pada 30 Agustus 1951, kelompok ini mulai memperkenalkan lawakan mereka yang diberi nama dagelan Mataram.
Kemerosotan keuangan di 1960 membuat Gema Malam Srimulat mengganti nama mereka menjadi Srimulat Review hingga Aneka Ria Srimulat. Bahkan, bongkar pasang pemain sempat terjadi, dan membuat grup lawak ini semakin matang dan memiliki paling banyak jumlah anggota.
Yang membuat Srimulat terkenal selain materi pementasan yang lucu, juga karena ciri khas para pemainnya. Bahkan hal tersebut menjadi syarat utama yang ditetapkan Teguh sebelum merekrut anggotanya.
Baca juga: Selain Nunung, 4 Anggota Srimulat Ini Juga Pernah Tersandung Narkoba
Ciri khas para pemain sendiri diketahui meliputi penampilan, gaya berbicara, hingga kalimat-kalimat khas pemain. Sebut saja Mamiek Prakoso yang terkenal dengan kalimat Mak bedunduk serta Mak jegagik.
Berbeda dengan Tarzan Srimulat yang memiliki ciri khas mengenakan pakaian rapi, dengan postur tubuh tinggi besar, layaknya anggota militer. Sementara Gogon, diketahui terkenal dengan ciri khas rambut mohawk-nya dan cara duduk yang selalu melorot.