-Comeback Stronger-
Enam tahun setelah skandal seksnya tersebar di internet, Baek Ji-young kembali bangkit sebagai seorang penyanyi solo. Dia kembali tampil di industri musik Korea lewat lagu I Won't Fall in Love dari album Smile Again yang dirilis pada Mei 2006.
Lagu tersebut menjawab kerinduan penggemar setelah penyanyi kelahiran Seoul itu hiatus lantaran skandal seks. Buktinya, I Won’t Fall in Love yang menduduki peringkat satu di berbagai tangga lagu Korea Selatan setelah dirilis.
"Saya harap orang-orang menganggap saya sebagai penyanyi ketika mereka mendengar lagu baru saya," kata Baek.
Dalam comeback pertamanya setelah hiatus itu, Baek sempat membahas sedikit tentang skandal seksnya. Dia sadar publik tak akan dengan mudah melupakan kontroversinya tersebut.
“Skandal yang saya lakukan tidak akan pernah dilupakan bahkan ketika saya sudah sangat tua, tak peduli saya berhasil atau gagal, tetapi menyakitkan mendengar orang-orang membicarakannya setiap kali sesuatu terjadi pada saya,” lanjutnya.
Meskipun dirinya menjadi korban dalam skandal tersebut, namun Baek tetap merasa malu. Namun dia tetap merasa diuntungkan karena adanya dukungan orang-orang terdekat.
"Saya merasa menyesal, diperdaya, terkucil, dan semacamnya. Begitu banyak perasaan muncul dalam diri saya, dan tentu saja itu sulit. Tanpa dukungan keluarga dan teman-temanku, aku tidak akan pernah bisa melalui ini,” lanjut penyanyi yang juga juri di ajang The Voice of Korea 2012 ini.
Butuh waktu bertahun-tahun bagi Baek untuk akhirnya bangkit lagi dan membangun kembali nama serta kariernya. Sebelum comeback pada 2006, Baek sejatinya pernah tampil di salah satu acara SBS pada Agustus 2001.
Namun, publik Korea yang masih belum bisa melupakan skandal seksnya kala itu langsung menghujani SBS dengan kritik dan amarah. “Seorang produser mengatakan kepada saya bahwa akan sulit bagi saya untuk tampil di TV lagi," ujarnya.
Lewat peristiwa tersebut, Baek menyadari bahwa masyarakat Korea masih tabu dengan skandal seks. Masyarakat bersikap lebih kasar pada pihak wanita yang menjadi korban, ketimbang laki-laki.