JAKARTA - Tora Sudiro berbagi kisah di balik debutnya sebagai sutradara film layar lebar. Dalam menggarap Ghostbuser sebagai film pertama yang ia sutradarai, Tora mengaku masih sering dilanda kepanikan karena minim pengalaman.
“Belum berasa banget sih, cuma berasa panik-panik saja. Panik karena enggak tahunya,” ujar Tora Sudiro di kawasan Kemang, Jakarta.
Baca Juga:
Jalani Debut Sutradara, Tora Sudiro Ungkap Rasa Takut
Produser Ghostbuser Ungkap Alasan Tunjuk Tora Sudiro Jadi Sutradara
Tora sendiri terkejut saat diminta Girry Pratama selaku produser film Ghostbuser untuk mendampinginya di kursi sutradara. Sebab pada mulanya, pria 46 tahun mengira tawaran yang datang dari Girry hanya untuk berakting.
“Pas ditanya gimana mau jadi sutradara ya syok, karena lokasinya juga belum sesuai dengan apa yang di otak gue bakal kayak gimana,” jelas Tora.
Namun di sisi lain, Tora Sudiro juga ingin merasakan sensasi duduk di kursi sutradara. Suami Mieke Amalia pun tak mau melewatkan tawaran tersebut.
“Mau enggak mau jalanin saja dulu. Kesempatan sih, dan ada yang nawarin,” tuturnya.
Terlebih setelah mengetahui dirinya bakal mendapat bantuan dari asisten sutradara yang sudah sangat berpengalaman, Tora Sudiro semakin yakin menerima tawaran tersebut.
“Belum berasa kesulitannya, karena asisten sutradara selalu ngebantu,” pungkas dia.
Baca Juga:
Pengalaman Tak Terduga Dian Sidik saat Menjadi Ajudan Wiranto
Komentari Kasus Penusukan Wiranto, Akun Jerinx SID Dibatasi Twitter
Selain menjadi sutradara, Tora Sudiro juga berperan sebagai aktor dalam film garapan rumah produksi Lingkar Pictures tersebut. Bersama Tora, turut bergabung pula nama-nama seperti Wulan Guritno, Gary Iskak, Ninik L. Karim, Annette Edoarda Senge dan Egi Fedly.
(aln)