JAKARTA - Sejak memulai debut pada 1989, musisi campursari Didi Kempot sudah mengoleksi sekitar 800-an lagu. Dari ratusan lagu itu, dia mengaku, sebagian besar diciptakannya sendiri.
Kepada YouTuber Gofar Hilman, dia mengaku, mulai menciptakan lagu-lagu galau sejak berusia 14 tahun. Jadi tak heran, jika dia terbiasa menghasilkan lagu-lagu bertema patah hati dalam bahasa Jawa.

Baca juga: Merasa Tua, Didi Kempot Kaget Diidolakan Kawula Muda
Tak ada ritual khusus yang dijalani Didi Kempot dalam menciptakan sebuah lagu. Inspirasi, menurut dia, acap kali didapatkan dari pengalaman orang lain di sekitarnya.
“Saya memilih tema lagu yang dekat dengan masyarakat. Semua orang pasti pernah mengalami patah hati. Jadi, kata-kata yang dipilih juga harus mudah dipahami,” ujar Didi Kempot seperti dikutip Okezone dari channel YouTube Gofar Hilman, pada Minggu (4/8/2019).
Jika diperhatikan lebih detail, Didi Kempot biasanya menggunakan sebuah nama tempat untuk judul atau lirik lagunya. Stasiun Balapan, Terminal Tirtonadi, Pantai Klayar, Malioboro, atau bahkan Gunung Api Purba pernah tertulis dalam lirik lagunya.
Bagi Didi Kempot, tempat-tempat tersebut memang mengilhami dirinya untuk membuat lagu. Nama sebuah tempat juga akan semakin menambah keterikatan antara lagu dengan pendengarnya.

Baca juga: Geser U2, Ed Sheeran Jadi Musisi dengan Pendapatan Tur Tertinggi
“Tempat-tempat itu kan sudah dikenal masyarakat. Dengan begitu, lagu tersebut akan lebih mudah diterima penikmat karya saya,” ujarnya.