JAKARTA – Eksis di belantika musik sejak 30 tahun lalu, Didi Kempot memiliki banyak penggemar dari kalangan usia yang berbeda-beda. Didi yang kerap membawakan lagu patah hati pun kini dijuluki Godfather of Broken Heart oleh anak-anak muda penggemar setianya.
Baca Juga: Didi Kempot, The Godfather of Broken Heart yang Digandrungi Milenial
Didi Kempot sendiri tampaknya tak keberatan akan julukan yang kini mengikuti namanya. Menurut pria berdarah Jawa tersebut, anak muda memang membutuhkan ikon yang disebut dengan Godfather of Broken Heart atau Bapak Patah Hati.
“Di sini mereka sebut GodFather Didi Kempot untuk cinta itu, anak muda memang butuh sosok itu,” ujar Didi Kempot dalam sebuah video berjudul DIDI KEMPOT: SAYA PENYANYI JAWA yang dipublikasikan pada Senin (29/7/2019).
Adik kandung dari mendiang Mamiek Prakoso ini pun menegaskan bahwa label tersebut dihadirkan sendiri oleh para pengikutnya yang masih tergolong anak muda. Didi menceritakan awal mula label tersebut diberikan kepadanya.
“Julukan itu yang buat bukan Didi, tapi anak muda. Saya enggak sadar yang penting saya berjalan terus berkaya, hingga sekarang tiba-tiba adalah jurinya anak muda. Akhirnya dengan kemajuan teknologi yang luar biasa, mereka (anak muda) tahunya lagu Didi itu lagu baru dan cocok untuk batin mereka. Lalu terjadilah kesepakatan anak muda untuk menjuluki Didi Kempot sebagai Godfather of Broken Heart,” terangnya.
Tiga dekade berkarya di industri musik Indonesia, Didi Kempot tetap konsisten untuk membawakan lagu berbahasa Jawa. Meskipun demikian, pria 52 tahun ini tak membatasi genre lagu yang dia bawakan.
Baca Juga: Cupi Cupita Akui Sering Alami Pelecehan Seksual
“Semua orang bilang kalau lagu Jawa pasti campursari. Padahal kan genre sebenarnya macam-macam, ada keroncong, ada langgam, ada campursari, ada keroncong dangdut, ada pop Jawa, ada koplo Jawa. Saya bingung kalau ditanya, campursari iya, keroncong dangdut iya, yang jelas saya penyanyi Jawa,” pungkas Didi Kempot.
(LID)