"Setelah diproses, selama interview alasan imigrasi enggak bisa ngomong bahasa Inggris makanya lama prosesnya. Harus ada translater, aku lah yang masuk di situ sebagai translator. Terus yang terakhir yang membuat dia marah kenapa harus minta foto bareng dan minta nomor telepon. Kalau prosedural dia sadar kok ini bukan negara dia, dia akan menuruti sesuai peraturan," sambungnya.
Usai kejadian itu, Nouva menyatakan bahwa sahabatnya tersebut kapok untuk kembali datang ke Indonesia. Bahkan ia dikabarkan sudah menempuh jalur hukum dengan mendatangkan konsulat ke kantor Inmigrasi tersebut.
"Kapok. Dia bilang dia enggak bakal dateng ke Indonesia. Just come to Manila for your birthday party," tuturnya.
"Kalau jalur hukum sih aku belum tahu detailnya jelas ya. Tapi yang aku denger dia laporin ke kedutaan. Jadi konsulat sudah datang ke imigrasi untuk klarifikasi," tegasnya.
(edh)