“Awalnya saya mikir ‘ah Cuma patah tulang biasa’ ternyata enggak seremeh itu. Saya tunggu di luar ruang operasi sambil berdoa. Jadwal operasi yang tadinya hanya 1-2 jam tapi harus nambah jadi 3 jam bikin aku tambah panik. Apalagi harus bolak – balik kasih asi untuk anak,”lanjut Franda.
Sampai akhirnya tim dokter pun selesai melakukan tindakan operasi. Air mata Franda kembali tumpah saat melihat kondisi suaminya yang mengalami kesulitan bergerak pascaoperasi.
“Melihat dia dengan kesadaran yang rendah karena masih pengaruh bius, terus merintih sakit pas mau angkat tangannya. Aduh, merintih hati saya enggak berdaya ngeliatnya,” lirih Franda dalam pesan tersebut.
Untungnya, suster pun memberikan sedikit kelonggaran hingga akhirnya Franda bisa masuk ruang pemulihan. Di situlah ia memberikan dukungan kepada sang suami. Kini, Samuel dalam tahap recovery. Namun di tahun depan, pria 30 tahun ini harus kembali menjalani operasi lanjutan.