“Handphone selalu ‘On’ untuk merekam ketika memang ada momen kreasi. Pokoknya yang buru-buru dicari pertama itu handphone (HP) kalau tiba-tiba ada inspirasi yang muncul di kepala,” ungkapnya saat ditemui di acara peluncuran album ketiga Payung Teduh di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Bahkan ada hal unik yang diungkap oleh pria berambut gondrong itu. Dia bahkan rela melipir ke warung kopi apabila tiba-tiba ada inspirasi meski dirinya dulu masih mengendarai motor ke kantor dan hujan deras.
“Kalau Memang ada inspirasi, ya udah menepi dulu ke warung kopi, kalau pun lagi di atas motor. Berhenti sebentar, keluarin handphone na na na (bersenandung) terus rekam bentar baru lanjut lagi. Jadi cara itu memang betul-betul mengalir di hidup saya dari 2012 sampai hari ini,” sambungnya.
Akibat kebiasaan unik itulah, lahir lah karya-karya hebat dari band yang terbentuk tahun 2007 tersebut. Pria kelahiran Makassar itu mampu menyulap cara unik yang sudah sering dilakuinya selama bertahun-tahun dengan menelurkan album yang saat ini baru diluncurkan.
Album berjudul "Self Titled" (2011), "Dunia Batas" (2012), dan yang terbaru "Ruang Tunggu" adalah bukti hasil cara kreatif dan unik dari Is sehingga memunculkan sebuah lagu indah dan yang terakhir beberapa lagu indah yang ada di dalam album ketiga Payung Teduh, Seperti, Akad, Di atas Meja, Selalu Muda, Mari Bercerita, Muram, Puan Bermain Hujan, Sisa Kebahagiaan, Kita Hanya Sebentar, dan Kerinduan.
(aln)