JAKARTA - Industri hiburan Indonesia dan Korea saat ini sudah mulai saling mengakrabkan diri kepada masing-masing penikmatnya. Mulai dari musik yang telah lebih dulu mendunia dan marak diminati di Tanah Air, kini giliran dunia seni peran yang menggeliat.
(Baca Juga: Geser A Taxi Driver, V.I.P Puncaki Box Office Korea dengan Pendapatan USD6,87 Juta)
(Baca Juga: Wow! Terjual 10 Juta Tiket, V.I.P Salip Taxi Driver di Puncak Box Office)
Aktor Joe Taslim telah membuktikannya lewat sebuah film kolosal berjudul Swordsman yang kini sedang menjalani syuting dan direncanakan tayang pada tahun depan. Melihat fakta tersebut, Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia yang bertugas khusus untuk kerjasama dengan Korea Selatan mengatakan bahwa ia akan terus memberikan dukungan untuk aktor dalam negeri bertalenta yang sukses menjajal industri film di sana.
"Kita akan bantu terus dan dorong terus untuk kerjasama ini karena tidak mudah menembus pasar Korea dari segi nature-nya kan beda sekali dengan Indonesia," ujar Triawan di pameran K-Content Expo jelang panggung konser Music Bank in Jakarta, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat pada Sabtu, 2 September 2017.
Ia menambahkan bahwa saat ini Indonesia sedang giat melakukan kerjasama produksi, mengingat Korea telah dikenal sukses menembus pasar dunia lebih dulu dalam bidang film. Ia pun berharap agar kerjasama ini bisa diminati oleh masrayakat kedua negara.
"Kita akan ada co-production, kalau tanpa co-production susah. Film Indonesia di sini hanya sedikit diminati orang Korea, makanya kita mau ada co-production agar ada nilai Korea-nya dan nilai Indonesianya," tambahnya.
Ayah penyanyi Sherina Munaf tersebut membocorkan bahwa dirinya mengalami kesulitan dalam mengorek kesuksesan industri hiburan asal Negeri Ginseng itu. Secara sederhana, ia ingin masyarakat Indonesia bisa mengikuti jejak Korea yang mengapresiasi produksi negeri sendiri.
"Ini kita masih negosiasi terus dengan mereka. Terus terang mereka sangat tertutup pasarnya. Karena mereka sangat apresiasi produk sendiri. Itu yang kita inginkan dari Indonesia, konsumen itu mau mengkonsumsi produk Indonesia sendiri. Tapi dengan pendekatan saya, saya kan adalah utusan khsus untuk Korea, saya bilang 'boleh saya bantu di sini tapi please open your marketing'," terangnya.
(Baca Juga: A Taxi Driver Tembus 10 Juta Penonton di Korea Selatan, Rekor Perdana Sepanjang 2017)
(Baca Juga: Bersiaplah! Film Terbaru Park Seo-joon Akan Tayang di Indonesia Minggu Depan)
Indonesia sudah sejak 2012 memulai produksi kerjasama karya dengan Korea lewat drama serial yang dibintangi Revalina S. Temat dan aktor sekaligua penyanyi Korea Tim Hwang. Selain itu, sudah banyak sinetron dan film dalam negeri yang beberapa tahun terakhir melakukan syuting di sana.
Tak hanya itu, tayangan televisi Korea juga sudah beberapa kali disiarkan oleh televisi Indonesia. Misalnya, drama Descendant of The Sun yang tayang di RCTI atau The Heirs yang tayang di GlobalTV. Penayangan tersebut membawa Triawan untuk terus melanjutkan kerjasama produksi dengan Korea Selatan kedepannya.
"Film kita udah co-production sama Korea. Televisi sudah co-production. Descendant of the Sun sedang dibuat di televisi Indonesia. Itu yang saya kawin-kawinin," pungkasnya.
(edi)