LOS ANGELES – Beberapa pekan lalu, industri televisi di Hollywood dihebohkan dengan kasus peretasan yang dialami HBO. Peretas yang menggunakan nama "Mr. Smith" bahkan mempublikasikan cache atau penampungan data sementara untuk data HBO yang dicuri secara online pada Senin (7/8), dan menuntut agar membayar uang tebusan beberapa juta dolar untuk mencegah kebocoran lebih lanjut.
Pengeluaran data ini mencakup juga data yang sepertinya naskah dari lima episode serial TV "Game of Thrones" termasuk satu episode yang akan tayang, dan data yang berisi email selama satu bulan dari akun Leslie Cohen, wakil presiden HBO untuk pemrograman film.
BACA JUGA: Ulah Tangan Jahil Hacker, Game of Thrones Season 7 Bocor
Bahkan dalam kasus peretasan ini, ada juga dokumen internal, termasuk laporan klaim hukum terhadap jaringan dan surat penawaran pekerjaan kepada para eksekutif perusahaan tersebut.
HBO, yang sebelumnya mengakui adanya pencurian "informasi kepemilikan," mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan penyelidikan dan bekerja dengan para ahli keamanan dari kepolisian dan keamanan siber. Jaringan TV tersebut mengatakan pada hari Senin (7/8) bahwa pihaknya masih tidak yakin bahwa sistem emailnya secara keseluruhan telah disusupi.
Seperti dilansir VOA Indonesia, Rabu (9/8/2017), ini adalah pembocoran data kedua oleh peretas. Sejauh ini kebocoran HBO dibatasi, tidak separah kekacauan yang menimpa Sony pada 2014.
Dalam serangan tersebut, peretas menemukan ribuan email yang memalukan dan merilis informasi pribadi, termasuk gaji dan nomor jaminan sosial dari hampir 50.000 karyawan dan mantan karyawan Sony.
BACA JUGA: Terungkap, Masalah Uang Jadi Penyebab HBO Diretas Hacker
Mereka yang berada di balik peretasan HBO mengklaim memiliki lebih banyak data, termasuk naskah, episode-episode HBO dan film yang akan tayang dan informasi yang bisa merusak HBO.
Dalam sebuah video yang ditujukan kepada CEO HBO Richard Plepler, "Mr. Smith" menggunakan teks putih di latar belakang hitam untuk mengancam pengungkapan lebih lanjut jika HBO tidak membayar. Untuk menghentikan kebocoran, para peretas mengaku menuntut gaji 6 bulan dalam bentuk bitcoin, dengan total nilai sebesar 6 juta Dolar AS.
Follow Berita Okezone di Google News
(FHM)