JAKARTA - Teater Koma akan menyorot kesenjangan sosial ekonomi dalam masyarakat melalui karya lakon terbaru mereka yang berjudul Warisan. Digarap N Riantiarno selaku penulis dan sutradara, karya tersebut memiliki karakter yang sangat mencolok dibandingkan karya-karya Teater Koma sebelumnya.
(Baca Juga: Citra Kirana Jalani Debut Bermain Teater)
Karakter itu adalah tidak adanya latar musik sama sekali untuk mengiringi permainan panggung. Selain itu, tak akan ada tarian untuk menemani pertunjukan, sehingga karya akan penuh dengan lakon saja. Hal tersebut, menurut N Riantiarno, adalah yang pertama kali bagi Teater Koma.
(Baca Juga: Peter Pan Hadir di Indonesia dalam Bentuk Teater)
"Pementasan ini pun berbeda dengan pementasan Opera Ikan Asin di bulan Maret lalu, Warisan tidak ada ilustrasi musik dan tidak ada tarian yang biasa ditampilkan oleh kami," ucap N. Riantiarno dalam konferensi pers yang diadakan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).
(Baca Juga: Andi Arsyil Rasakan Kepuasan Batin saat Main Teater)
"Itukah Warisan Kita? Korupsi dan Utang? adalah tagline dari pertunjukan lakon Warisan. Karya tersebut akan menceritakan sebuah panti werdha/panti jompo kebanggaan kota yang belakangan hanya menjadi ruang bisnis. Sementara para orang tua miskin tak dapat bertindak apa-apa karena semakin dikucilkan, para jompo kaya akan terdiri dari berbagai karakter yang tak kalah frustrasinya.