Sepanjang proses perizinan, tim Mgdalenaf dikatakan bakal memperlihatkan portofolio. Antara lain memnunjukan seberapa banyak followers seorang Magdalena.
"Salah satu instrumennya adalah jumlah follwoers, supaya pelaku usaha tersebut mengerti bagaimana manfaat digitalisasi dari media Mgdalenaf, dan tahap ini hanya dilakukan untuk meminta perizinan syuting saja," ucap sang food vlogger.
Setelah izin telah dikantongi oleh Mgdalenaf, baru lah dia akan datang dan mereview makanan. Di sini, ia menegaskan selalu berusaha membayar setiap makanan yang disantap.
"Tentunya selalu berinisiatif untuk membayar makanan yang di-review. Kemudian konten akna ditayangkan dengan tujuan membantu meningkatkan brand awarness serta penjualan UMKM," tuturnya.
Lewat penjelasan ini, Mgdalenaf berharap tak ada lagi kesalahpahaman. Dia juga menegaskan apapun kondisinya, dia bakal terus berjuang dalam mendigitalisasi UMKM kuliner Indonesia.
Diketahui sebelumnya potongan video percakapan Mgdalenaf dan Samuel Christ sempat viral. Mgdalenaf menceritakan bagaimana dirinya berniat mereview makanan dan menunjukan terlebih dahulu jumlah followers, namun tak disambut baik.
"Aku baru tahun lalu datang ke tempat makan, aku udah nunjukin followers aku berapa, bisa bantu sejauh apa, 'Iya tapi ini kan bisnis, saya dikasih apa?'," kata Mgdalenaf.
"Pak ini nilainya tidak ternilai lho dalam hati, kalau misalkan lo disuruh bayar gue bisa bayar berapa?," tambahnya.*
(CLO)