Aldebaran sangat frustasi dengan alat penyadap yang ketahuan tersebut. Dia pun berniat mendatangi rumah tersebut.
“Semua penyadap gua ketahuan. Sial. Tapi suara tadi suara siapa ya? Kok kayak familiar. Gua harus ke sana,” ucap Aldebaran.
Setelah mendatangi rumah persembunyian Iqbal, Aldebaran kembali pulang ke rumah. Jika saja benar bahwa semua dalang teror itu adalah paman Andin, Aldebaran mengucapkan tak akan memaafkannya.
“Ndin, kalo benar dalang di balik semua peneroran ini om kamu, saya gak akan maafin dia. Dia mau membunuh mama saya,” ujar Aldebaran dalam hati.