Di Kun Anta, Haikal mendapatkan perlakukan yang baik hingga ia berpikir pesantren ini adalah tempat pelarian yang terbaik. Namun masalah mulai muncul saat gempa telah meluluh lantakkan hampir 90 persen pesantren dan sekitarnya.
Dari gempa tersebut hanya tersisa kandang sapi dan saung tempat menaruh pakan ternak yang bersebelahan dengan kandang. Hal ini membuat Haikal ingin kembali ke rumahnya. Tapi, Ustadz Balweel justru menjaganya betul-betul, karena Haikal disangka santri pertukaran yang punya misi menjadi teladan bagi santri-santri lain.
Apa yang terjadi pada Haikal? Apakah dia bisa menjadi santri teladan dengan tingkah lakunya yang anti mainstream ini? Saksikan kisahnya hanya di Kun Anta Mendadak Santri.
(LID)