"Karena gue mikir, kalau gue hidup, gue bisa melakukan hal-hal baik. Kalau gue enggak ada, enggak bisa lagi (berbuat baik)," lanjut Feby.
Diketahui juga bahwa dari tumor itu, Feby mengidap kanker ovarium. Sehingga, pilihannya adalah mengangkat rahim Feby.
"Enggak ada pilihan lain kan (selain angkat rahim). Karena itu bahaya sekali kalau dibiarin," tuturnya.
Setelah menjalani operasi angkat rahim, Feby pun disarankan menjalani kemoterapi sebanyak 6 kali untuk mencegah penyebaran sel kanker. Kini, perempuan 42 tahun ini sudah merasa lebih baik setelah masa kemoterapinya selesai.
(LID)