Tantangan Musisi di Era Disrupsi Teknologi

Adiyoga Priambodo, Jurnalis
Rabu 18 November 2020 19:15 WIB
Ilustrasi Musik Okezone (Foto: Okezone)
Share :

"Peran aggregator sangat penting, jadi memang perkembangan musik akhir2 ini sangat berbeda jauh dari yang lalu. Peran teknologi yang memudahkan teman2 indie untuk merilis dan rekaman. Aggregator juga mempunyai tools untuk promosi sehingga musisi bisa menyalurkan karya tanpa harus melalui major label. Proses mudah dan transparan banyak musisi daerah dan indie sukses tanpa harus major label," jelasnya Bayu.

Distributor dan music publisher bisa melindungi karya seorang musisi dan menyebarluaskannya kepada khalayak. Kemudian porsi platform digital juga tak bisa dipandang sebelah mata. Kini platform musik digital adalah swalayan bagi di mana pendengar musik mencari apa yang dibutuhkan.

Platform music digital juga harus bisa ditekan untuk melindungi sebuah karya dari pada musisi. Youtube misalnya, menjaga betulk agar sebuah karya terlepas dari sengketa hak cipta. Jika ada sengketa, maka kreator konten dan pemilik hak cipta bisa menyelesaikan masalah tersebut, jika kreator konten melanggar maka Youtube menurunkan video tersebut tanpa pandang bulu.

Namun jika konten kreator menggunakan jasa dari sebuah karya orang lain, pemegang hak cipta akan mendapatkan royalti.

Youtube memberikan proteksi kepada setiap karya. Youtube bekerjasama dengan music publisher untuk proteksi hak digital pada asset komposisi lagu termasuk cover lagu. Juga bekerja sama dengan label Music untuk memproteksi hak digital untuk video. Pengaturan Hak Cipta di Youtube, menggunakan copyright kemudian akan di-review oleh legal Youtube untuk kemudian di take down video yang kemudian melanggar hak cipta," ujar Muara Sipahutar dari Music Content Partnership Manager Youtube Indonesia.

(aln)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Celebrity lainnya