Tantangan Musisi di Era Disrupsi Teknologi

Adiyoga Priambodo, Jurnalis
Rabu 18 November 2020 19:15 WIB
Ilustrasi Musik Okezone (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Industri musik Indonesia harus bisa menyesuaikan zaman. Di era saat ini di mana teknologi berada di genggaman tangan, musisi Indonesia harus bisa beradaptasi.

Proses produksi yang bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan kini bisa dilakukan di kamar dalam waktu satu minggu. Hal ini tertentunya menimbulkan banyak efek. Penjualan karya musik hingga distribusi bahkan hak royalti tak boleh luput dari perhatian.

Bagi Irfan Aulia yang juga gitaris Samson kini dirinya menyelami industri musik lebih dalam. Musisi tak boleh melupakan keberadaan music publisher dan kemudian mendaftarkan karyanya. Dimana dengan cara itu musisi terutama komposer musik bisa melindungi karyanya untuk mendapatkan royalti.

"Saat ini kita untuk menikmati musik tidak harus membeli musik, artinya yang mereka beli adalah akses. Maka bisnis model di industri berubah akibat disrupsi digital. Kemudian produksi dan distribusi kemudian muncul istilah 360 Musicians, sebuah model bisnis baru. Dimana musisi menjadi juga bertindak sebagai musisi, komposer dan mendistribusikan musiknya sendiri. Tantangannya karena musisi menjadi semuanya maka harus mengerti semuanya. Dari bisnis model ini, advertisement dan paid subscription adalah main income. Bicara streaming, satu lagu setiap bulannya bisa mendapatkan pendapatan berbeda-beda. Dua video yang beredar dengan penonton yang sama juga bisa mendapatkan hasil yang berbeda pula," jelas Irfan Aulia selaku perwakilan music publisher dalam diskusi DIKSI Episode 8 dari Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) dalam tema Tentang Platform Musik Digital, Model Bisnis dan Hak Cipta.

Baca Juga:

Pindah Agama, Dena Rachman Menangis saat Pergi ke Gereja

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Celebrity lainnya