Troubled Blood, Novel JK Rowling yang Dituding Anti Transgender

Pernita Hestin Untari, Jurnalis
Selasa 15 September 2020 22:21 WIB
JK Rowling. (Foto: Speakeasy Magz)
Share :

LONDON - Penulis novel Harry Potter, JK Rowling kembali mendapatkan kritik terkait sikap anti transgendernya. Bahkan tagar #RIPJKRowling trending di linimasa Twitter.

Trending tersebut muncul usai sang penulis merilis novel terbarunya, Troubled Blood yang dianggap mengandung unsur anti transgender. Para warganet meramaikan tagar tersebut dan menyerukan bahwa Rowling telah mati dengan sikapnya yang tak etis. 

Mengutip The Telegraph, Selasa (15/9/2020), Troubled Blood  merupakan buku kelima dalam seri novel Cormoran Strike milik Rowling yang ditulis dengan nama pena Robert Galbraith. 

Buku tersebut membahas kasus pembunuhan seorang wanita yang menghilang pada tahun 1974. Ia diyakini merupakan korban dari Dennis Creed, pembunuh berantai waria. 

Waria dianggap istilah usang dan merendahkan kaum cross-dressing, yang tidak sama dengan transgender. Cross-dressing atau berlintas budaya merupakan perilaku saat seseorang mengenakan pakaian, berpenampilan, dan berperilaku sesuai dengan gender yang berbeda daripada gendernya sendiri.

Ini juga bukan pertama kalinya pendapat antitransgender Rowling muncul di halaman-halaman serial khususnya. Dalam buku Cormoran Strike kedua, The Silkworm diceritakan sebagai seorang wanita bernama Pippa menguntit detektif Strike, sebelum mencoba menusuknya. Strike menjebaknya di kantornya. 

Baca juga:

Tagar RIP JK Rowling Trending, Ini Fakta Sebenarnya

Postingan JK Rowling Bikin Fans Heboh

Kemudian ia mengungkapkan identitas Pippa sebagai wanita transgender, yang dideskripsikan Rowling memiliki jakun. Tak sampai di situ, sang detektif lalu  memberi tahu Pippa bahwa penjara tidak akan menyenangkan baginya. Ia juga menyindir tentang pra-operasi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Celebrity lainnya