Sayangnya, tidak ada satu pihak pun yang membeberkan alasan mengapa film tersebut harus masuk kategori 17 tahun ke atas. Menurut Ketua LSF, Ahmad Yani Basuki, hasil dari mediasi bukan untuk menjadi konsumsi publik.
“Karena itu ada sensivitasnya, biarlah menjadi konsumsi internal LSF dan pemilik film. Agar semua terjaga dengan baik, karena ini juga film yang baik,” kata Yani saat ditemui usai mediasi, Senin (28/5/2018).
Sementara itu, Lola sendiri mengaku awalnya memang film Lima dibuat untuk dikonsumsi anak-anak dari usia 13 tahun. Menanggapi keputusan yang telah diberikan oleh LSF, ia pun harus menerima dengan lapang dada.
“Saya lapang dada, tapi beberapa ibu-ibu, kepala sekolah, dan guru-guru yang merasa anak muridnya wajib nonton itu, protes dan bilang ke saya untuk berjuang. Lho, saya sudah membuat filmnya dan memang saya membuatnya juga untuk 13+ tapi ya pada kenyataannya dapat 17+ saya enggak bisa berbuat apa-apa,” tandas Lola.
(aky)