Tak main-main, demi film ini, suami dari Zaskia Adya Mecca tersebut sampai rela membangun sebuah studio besar di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, hasil kerja sama dengan lurah dan masyarakat Dusun Gamplong, Desa Sumber Rahayu, Sleman, Yogyakarta.
Bahkan demi terwujudnya latar tahun 1908, sama seperti yang tertulis dalam buku 'Bumi Manusia', Hanung juga rela mendatangkan langsung beberapa pemain-pemain dari Belanda.
"Ini film saya melibatkan banyak pemain Belanda. Asli dari Belanda, bukan yang belanda tinggal di sini, atau blasteran Belanda-Indonesia, tapi benar-menar mengadakan casting di Belanda. Hampir 60 persen pemain dari Belanda dan kemungkinan akan melakukan dialog dengan bahasa Belanda, Melayu, dan Jawa. Sehingga, saya mengajak Katinka (co produser), karena dia bisa menguasai tiga tiga bahasa, Indonesia, Belanda, dan Inggris," jelasnya.