“Jadi begini, masalah kita membandingkan film dengan buku, enggak boleh. Film dengan film, buku dengan buku. Itu haram, enggak boleh ya. Jadi kalau kita mau bilang itu film bagus apa enggak jangan tergantung kepada bukunya, bukunya bisa lebih bagus, bisa lebih laris tetapi bukan itu masalahnya, dengan film lain dia bagus apa enggak? Buku saya juga begitu, kalau filmnya jelek apa buku saya jadi jelek? Kan enggak,” tutur Sapardi saat ditemui di Jakarta Selatan.
(Baca Juga: Ribut dengan Nikita Mirzani Ramai di Medsos, Evelyn Tetap Ngaku Tak Ada Masalah)
(Baca Juga: Syuting Iklan Bareng Gong Yoo, Tatjana Saphira: Berasa Ada di K-Drama)
Ia berprinsip bahwa sesungguhnya jika ingin membandingkan elemen yang harus dibandingkan harus sama terlebih dahulu. Buku adalah sebuah karya seni yang mengandalkan kata-kata, sedangkan film bermain dalam elemen gambar. Jadi, film dan buku tidak bisa dibandingkan satu sama lain.
Sapardi sendiri sudah ikhlas dengan apa pun hasil dari film yang diangkat dari novelnya tadi. Ia memang sedari awal sudah membebaskan pihak produksi untuk menafsirkan buku novelnya ke dalam sebuah film.