JAKARTA - Kepopuleran lagu Akad yang dinyanyikan oleh grup band Payung Teduh kian kesini kian tenar. Terlebih lagu Akad telah banyak di-cover oleh orang-orang yang kepincut dengan lirik dan alunan musik yang diperdengarkan oleh Istiqamah Djamad Cs. Lantas bagaimana jika lagu Akad dijadikan parody? Apakah akan menjadi lebih menarik atau tidak sama sekali?
- Baca Juga: Kisruh Cover Lagu Orang, Rian D'Masiv: Yang Penting Sih Minta Izin
Adalah Kery Astina dimana merupakan salah seorang youtuber asal Kota Bandung yang berhasil memparodikan lagu Akad menjadi lagu yang sedikit terdengar kocak. Judul lagu ini pun diberi nama Angkod (Angkot). Dengan lirik yang sederhana dan menyisipkan kata-kata lucu sehingga lagu tersebut menjadi lebih menarik.
Lebih lanjut jika mendengar kata Angkod, tentu video yang dibagikan oleh Youtuber ini tak akan jauh dari sebuah angkutan umum. Dan benar saja, angle-angle yang diambil dalam video tersebut berada di dalam sebuah angkutan umum. Tak hanya itu, selain adegan-adegan lucu yang dipertontonkan, Kery menyisipkan kalimat-kalimat lucu meski pada akhirnya terdapat aroma asamara yang ada pada setiap lirik lagunya.
Sementara itu, video yang diparodikan oleh Kery tampaknya mendapat respon positif oleh publik. Pasalnya, video yang diunggahnya sejak 30 Agustus 2017 lalu, video ini telah ditonton oleh hampir dua juta orang. Selain itu, diketahui pula Kery Astina sempat memparodikan lagu milik Via Vallen yang berjudul Sayang.
- Baca Juga: Lagu Akad Banyak Dipakai Tanpa Izin, Vokalis Payung Teduh: Itu Brutal
Berikut lirik lagu parody lagu Angkod yang diunggah oleh Kery Astina.
Betapa bahagianya hatiku bila
Pacarkukan temani aku
Duduk samping kiriku
Semua iri denganku
Namun bila hari ini
Dia tak bisa temani
Aku pun tetap bekerja
Ka Ku kejar setoran
Daripada di rumah
Namun bila kau ingin berhenti
Cepat cepatlah kau colek
Ke pudakku, agar ku tak kelewat
Atau saja bilang kiri
Namun bila saat dempetan telah tiba
Izinkan ku bilang gerser dulu
Bersama menikmati DJ Dangdut terbaru
Betapa bahagianya diriku
Namun bla kau ingin sendiri
Tak perlu capek-capek menuduhku
Karena ku tak selingkuh
Kau buatku bersedih
Bila nanti saatnya telah tiba
Kau akan menyesali semua
Berharap aku akan mudah
Untuk memaafkan berlarian mengejar
Namun aku tertawa
Namun bila itu hanya khayalan
Maukah kau kembali padaku?
Berdua menikmati
Jalan raya Kota Bandung
Sudikah kau kembali padaku?
Sudikah kau temani diriku?
Sudikah kau menjadi istriku?
(edh)