“Dia orang yang cukup tulus. Dia tidak terlalu suka menyombongkan diri layaknya musisi rock n roll yang baru tenar. Dia hanya suka bermain heavy metal dengan liar. Dia tidak pernah berubah,” tambahnya.
Semenjak meninggal dunia karena tabrakan bus pada 27 September 1986, royalti untuk karya-karya Cliff memang diberikan kepada pihak keluarga. Tentunya, Ray tak perlu khawatir soal nominal uang, mengingat seluruh karya Metallica bersama Cliff termasuk karya-karya terlaris band yang kini digawangi James Hetfield, Kirk Hammett, Robert Trujillo, dan Lars Ulrick tersebut. Sebut saja beberapa album, misalnya Kill Em All, Ride the Lightning, dan karya terbesar Metallica, Master of Puppets.
Menurut pemaparan Ray (92), beasiswa itu sudah membantu banyak pihak. Ia mengklaim sering menerima surat ucapan terima kasih dari anak-anak yang mendapatkan beasiswa darinya.
Sementara itu, Ray juga tidak memutus hubungan dengan James Hetfield cs. Berbagai foto yang tersebar di media sosial menunjukkan bahwa Ray masih sering menghadiri konser-konser band yang sempat diramaikan anaknya tersebut, meskipun sudah sangat tua. Kehadirannya pun diketahui Metallica, terbukti melalui salah satu fotonya bersama James Hetfield. Ia juga masih rajin menghadiri berbagai acara konser metal, seperti konser Metal Allegiance yang digelar di awal 2017.
(aln)