Meski demikian, Suyudi menyebut pemindahan para pelaku ke Nusakambangan bukan bertujuan untuk menyiksa, melainkan guna memberi efek jera di kemudian hari.
"Tujuannya bukan kita ingin menyiksa, ingin memberikan pembelajaran shock therapy biar dia tidak melakukan hal lagi yang lebih jauh lagi, agar dia bertobat, kembali ke jalan yang benar untuk kembali berproduktif," katanya.
"Apalagi kalau yang bersangkutan ini, baik itu pengguna, ya, pecandu, apalagi bandar, seorang public figure, kita sangat prihatin. Karena apa? Public figure itu harus memiliki tugas lebih, yaitu sebagai contoh, sebagai teladan kepada masyarakat," terangnya.
(kha)