Hubungan keduanya membaik, terutama setelah tim Nelson memperluas taktik mereka—termasuk memisahkan tiga orang di bawah Sersan Satu Sam Diller untuk menyerang jalur pasokan Taliban. Spencer dan sisa tim kemudian bergabung. Kerja sama ini membuahkan hasil: berkat strategi Dostum dan kekuatan udara Amerika, mereka berhasil meraih sejumlah kemenangan penting menuju Mazar-i-Sharif.
Namun, ketegangan kembali muncul ketika Nelson memberi tahu Dostum bahwa pasukan ODA 555 akan bekerja sama dengan pemimpin Aliansi Utara lainnya, Atta Muhammad, yang merupakan rival politik Dostum. Hal ini membuat Dostum murka dan memutuskan menarik pasukannya, meninggalkan ODA 595 dalam situasi genting.
(aln)