Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Badai Rilis Single Baru Sakit Dua Kali, Melepaskan Adalah Langkah Terbaik

Nur Widityas Riski , Jurnalis-Kamis, 23 Januari 2025 |22:50 WIB
Badai Rilis <i>Single</i> Baru <i>Sakit Dua Kali</i>, Melepaskan Adalah Langkah Terbaik
Badai rilis single baru Sakit Dua Kali, melepaskan adalah langkah terbaik. (Foto: Aldhi Chandra/Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA – Musisi berbakat Badai kembali hadir dengan karya terbarunya yang berjudul Sakit Dua Kali. Lagu ini menjadi single kedua dari album solo keduanya, yang akan berisi delapan lagu penuh makna dengan sentuhan musikalitas mendalam khas Badai.

Sebagai musisi andal, Badai mengungkapkan bahwa Sakit Dua Kali mengulik tema yang sangat berbeda dari karya-karyanya sebelumnya. Setiap liriknya dirangkai dengan menarik, sementara musikalitasnya dirancang untuk menghadirkan suasana baru yang segar, mencerminkan eksplorasi kreatif Badai dalam menciptakan karya.

Single Sakit Dua Kali ini paling beda yang saya ciptakan, baik secara musikal dan lirik. Melihat dari Gen Z yang terlihat khawatir dan penasaran, apakah sebuah pertemuan cinta yang mereka alami itu benar atau salah, bersama atau tidak akhirnya,” kata Badai saat kunjungan ke kantor Okezone.com, iNews Tower, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Badai rilis single baru Sakit Dua Kali. (Foto: Aldhi Chandra/Okezone.com)
Badai rilis single baru Sakit Dua Kali. (Foto: Aldhi Chandra/Okezone.com)

"Sakit Dua Kali" adalah sebuah balada pop yang mengisahkan tentang cinta yang harus diikhlaskan. Badai dengan cermat merangkai lirik-lirik yang penuh emosi dan menyentuh hati. Salah satu lirik paling menggugah adalah “Kita di langit yang sama, tapi kita tak bersama.” Kalimat ini menggambarkan dua hati yang telah mencapai keserasian, namun tetap tak ditakdirkan untuk bersatu.

Badai ingin menyampaikan pesan mendalam tentang pergelutan batin yang dialami banyak orang. Dia menggambarkan bagaimana, meskipun ada kesamaan perasaan atau keadaan, tidak semua cerita dapat berakhir dengan kebersamaan. Pesan ini menjadi refleksi nyata tentang realitas kehidupan dan cinta yang sering kali penuh dengan kontradiksi.

“Apa yang saya lepaskan adalah apa yang paling saya cintai. Terkadang, melepaskan adalah langkah terbaik meskipun itu hal yang paling kita cintai,” katanya.

 

Menurut Badai, salah satu tantangan terbesar dalam fokus pada karier solonya adalah meyakinkan orang-orang untuk mengenal dan menerima karyanya sebagai seorang solois. Dia menyadari bahwa karyanya kini sepenuhnya diinterpretasikan dan dibawakan oleh dirinya sendiri, menjadikannya wajah utama dari setiap lagu yang dia ciptakan.

Dengan keteguhan hati, Badai terus berkarya dan menampilkan musiknya di berbagai kesempatan. Sepanjang 2019 hingga 2024, dia berhasil menggelar serangkaian konser tanpa sponsor, termasuk empat konser tunggal yang menjadi pencapaian istimewa. Seiring waktu, Badai mulai dikenal lebih luas sebagai solois, dengan penggemar yang beragam, mulai dari mahasiswa tingkat akhir, pekerja profesional, hingga single moms.

Badai rilis single baru Sakit Dua Kali. (Foto: Aldhi Chandra/Okezone.com)
Badai rilis single baru Sakit Dua Kali. (Foto: Aldhi Chandra/Okezone.com)

Menariknya, Badai tidak memaksakan karyanya untuk menyasar kelompok tertentu, termasuk gen Z. Baginya, yang paling penting adalah menciptakan musik yang tulus dan sesuai dengan perasaannya. Jika ada yang menyukai karyanya, itu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri baginya.

“Saya tidak memaksa gen Z untuk menyukai lagu saya ini. Jika suka, ya dengarkan. Jika tidak pun, tidak masalah,” ujarnya.

Dengan perjalanan panjang yang penuh tantangan, Badai membuktikan bahwa semangatnya untuk terus berkarya tetap membara, meskipun telah 25 tahun berkarier di dunia musik. Sakit Dua Kali bukan hanya menjadi bukti dari kedalaman kreativitasnya, tetapi juga menunjukkan bahwa Badai terus berinovasi dan berani melangkah maju, tanpa terjebak pada kejayaan masa lalu.

(tty)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement