Pengganti Keating, CPT Yllescas, menghadapi situasi semakin sulit. Ketegangan memuncak saat seorang pria lokal ditemukan mengambil foto pangkalan atas perintah para tetua desa. Meski ada peringatan akan serangan besar dari penerjemah pangkalan, Mohammed, hal ini diabaikan. Ketika Yllescas tewas oleh bom jebakan, moral para tentara semakin terpuruk.
Kepemimpinan pangkalan kemudian beralih ke CPT Broward, yang menghadapi kritik atas keputusannya yang terlalu kaku terhadap aturan keterlibatan. Ketegangan internal di antara para tentara meningkat, terutama ketika rencana penutupan pangkalan terus ditunda akibat tekanan politik.
Pada pagi hari 3 Oktober 2009, pangkalan diserang oleh ratusan pejuang Taliban. Serangan itu dimulai dengan serangan mendadak yang memaksa pasukan Tentara Nasional Afghanistan melarikan diri. Para tentara Amerika, meskipun terdesak, berjuang mati-matian mempertahankan pangkalan.
Prajurit seperti PFC Thomson, SGT Gallegos, dan SPC Carter menunjukkan keberanian luar biasa, meskipun banyak dari mereka tewas. SSG Romesha memimpin upaya untuk merebut kembali pangkalan, meskipun terluka. Dengan bantuan para prajurit yang tersisa, ia berhasil menghalau Taliban dari pangkalan, mengamankan kemenangan meski dengan pengorbanan besar.
(aln)