Penggemar yang berkumpul tampak membawa lilin sebagai simbol penghormatan dan duka cita. Mereka saling berpelukan, mencoba menguatkan satu sama lain di tengah suasana yang penuh kesedihan.
"Saya merasa patah hati. Saya ingat ketika saya kecil, saya sering dirundung di sekolah, dan lagu-lagu Liam membantu saya. Saya hancur mendengar kabar ini. Saya langsung datang begitu mendengar berita," ujar Martina Belaustgui, seorang penggemar berusia 26 tahun.
Sekitar pukul 20.00 waktu setempat, lebih banyak polisi tiba untuk mengendalikan kerumunan yang semakin besar. Lilin-lilin mulai dinyalakan di sekitar hotel, menciptakan suasana haru yang mendalam.
Saat jenazah Liam dibawa pergi menggunakan kendaraan pemadam kebakaran, kerumunan penggemar mulai bertepuk tangan, mengiringi perjalanan terakhir sang idola. Suara sirene mengiringi mobil tersebut, sementara beberapa penggemar terlihat berteriak dalam kesedihan dan berpelukan.
Hotel Casa Sur kemudian menutup jendela kamar tempat Liam menginap dengan papan hitam, dan para penggemar perlahan mulai meninggalkan lokasi.