JAKARTA - Nikita Mirzani di balik penjemputan dramatis sang anak. Sang aktris menjemput LM alias Lolly di sebuah apartemen di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada 19 September 2024, pukul 12.00 WIB.
Saat tim penjemputan masuk ke apartemen Lolly, remaja 17 tahun itu sempat masuk ke kamar mandi di mana dia menghubungi Vadel Badjideh sang kekasih lewat sambungan video yang disiarkan langsung lewat Instagram.
Vadel dalam obrolan singkatnya dengan Lolly, meminta kekasihnya itu untuk tenang dan tidak takut. Dia menilai, penjemputan paksa yang dilakukan Nikita Mirzani adalah sebuah upaya untuk membungkam sang kekasih.
Namun sambungan telepon tak berlangsung lama karena tim penjemputan masuk ke kamar mandi dan membawa Lolly keluar. Terlihat tak mudah bagi tim untuk membawa Lolly keluar dari apartemen.
Putri sulung Nikita Mirzani itu selalu berontak, berteriak histeris, dan menangis sepanjang proses penjemputan. Namun dia akhirnya berhasil dibawa keluar dari apartemen untuk menjalani visum di rumah sakit.
Nikita Mirzani melaporkan Vadel Badjideh yang merupakan kekasih Lolly ke Polres Metro Jaksel atas dugaan persetubuhan anak di bawah umur yang berujung dua kali aborsi, pada 12 September 2024.
Untuk membuktikan dugaan kehamilan dan aborsi, Lolly harus menjalani visum. “Sudah, LM sudah divisum dan hasilnya akan keluar seminggu ke depan,” ujar AKP Nurma Dewi, Humas Polres Metro Jakarta Selatan kepada awak media, pada 20 September 2024.
Setelah menjalani visum, Lolly kemudian menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jaksel. Nurma mengungkapkan, pemeriksaan berlangsung selama 3 jam, dari pukul 20.00-23.00 WIB.
Dia memastikan, Lolly menjalani pemeriksaan dalam kondisi stabil. Tak ada lagi teriakan ataupun tangisan darinya. Dia juga mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan penyidik dengan apa adanya.
Sikap tenang Lolly, menurut Nurma Dewi, tak lepas dari pemahaman dan nasihat yang diberikan oleh penyidik. “Mungkin semua masukan itu bisa diterimanya sehingga dia bisa lebih tenang,” ungkapnya.