Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menelisik Eksistensi The Rain melalui Lensa Bona Fide Theory

Tuty Ocktaviany , Jurnalis-Kamis, 19 September 2024 |02:19 WIB
Menelisik Eksistensi The Rain melalui Lensa Bona Fide Theory
Menelisik eksistensi The Rain melalui lensa Bona Fide Theory. (Foto: The Rain)
A
A
A

JAKARTA - Grup band The Rain telah menorehkan perjalanan panjang selama 23 tahun sejak terbentuk pada 2001. Keberadaan mereka tidak hanya mencerminkan ketahanan waktu, tetapi juga kemampuan beradaptasi dengan dinamika industri musik yang terus berubah seiring perkembangan generasi.

Mengikuti perkembangan tren musik dari masa ke masa, The Rain berhasil mempertahankan eksistensinya di tengah kompetisi ketat. Mereka mampu menyesuaikan diri dengan selera pasar tanpa kehilangan jati diri musik yang menjadi ciri khas band ini. 

The Rain menjadi salah satu band di Indonesia yang berhasil bertahan selama 23 tahun tanpa pergantian personel. Ini merupakan pencapaian luar biasa, mengingat banyak band yang mengalami bongkar pasang anggota akibat perbedaan yang tidak dapat disatukan.

Cikal bakal The Rain dimulai di Yogyakarta pada akhir 1990-an, ketika Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal), dan Aang Anggoro (drum, vokal) masih menempuh pendidikan di empat perguruan tinggi yang berbeda. Indra dan Iwan yang bertetangga, awalnya membentuk band bernama No Rain yang cukup aktif di skena musik Yogyakarta sepanjang era 2000-an. Setelah No Rain bubar, mereka bertemu Aang dan Ipul di Studio Alamanda, tempat berkumpulnya para musisi dari berbagai genre. Pertemuan inilah yang melahirkan The Rain pada tahun 2001, menandai awal perjalanan panjang band tersebut di industri musik Indonesia.

Eksistensi The Rain di industri musik Tanah Air hingga kini menjadi kajian menarik dalam konteks Teori Kelompok Terpercaya (Bona Fide Theory). Teori ini dikembangkan oleh Linda Putnam dan Cynthia Stohl sebagai konsep alami tentang kelompok. Menurut teori ini, semua kelompok, kecuali yang dibentuk di laboratorium, dianggap terpercaya karena merupakan bagian dari sistem yang lebih besar (Stephen W. Littlejohn & Karen A. Foss, Theories of Human Communication, hal. 324). 

Menelisik eksistensi The Rain melalui lensa Bona Fide Theory. (Foto: The Rain)
Menelisik eksistensi The Rain melalui lensa Bona Fide Theory. (Foto: The Rain)

Kelompok terpercaya memiliki dua karakteristik, batasan yang dapat ditembus dan tergantung pada lingkungan. Batasan yang dapat ditembus dalam konteks kelompok terpercaya, berarti bahwa anggota kelompok tidak dapat dipisahkan dari lingkungan dan kelompok lain tempat mereka berasal.

Sementara itu, ketergantungan pada lingkungan berarti bahwa kelompok tersebut tidak beroperasi secara terisolasi, melainkan memanfaatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.

Dalam konteks industri musik, teori ini menguraikan bagaimana sebuah band atau musisi dapat meraih pengakuan luas dan mempertahankan posisi yang stabil dengan menjaga reputasi, konsistensi, dan kualitas karya mereka.

Teori ini berakar pada konsep kredibilitas dan kepercayaan yang dibangun oleh kelompok dalam masyarakat atau industri tertentu. Keberlanjutan karier The Rain mencerminkan kemampuan mereka untuk mempertahankan kepercayaan dan kredibilitas tersebut, bahkan di tengah perubahan dinamis dalam industri musik.

 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement