JAKARTA - Diera Nathania menelusuri tradisi dan fenomena sosial di Jepang. Salah satunya tentang perselingkuhan yang marak terjadi dan kerap menjadi perbincangan hangat warga Negeri Sakura.
Dalam kontennya, dia mengupas tentang fuzoku yang kerap diasosiasikan dengan dunia prostitusi di Jepang. Namun sebenarnya, istilah tersebut memiliki nuansa berbeda. Mayoritas warga Jepang tak menganggap kunjungan ke fuzoku sebagai bentuk perselingkuhan.
Alasannya, karena mereka tidak melibatkan perasaan romantis saat mengunjungi fuzoku. Selain itu, dia juga membahas tentang terminologi perselingkuhan di Jepang. Bagi yang belum menikah, perselingkuhan dikenal dengan istilah uaki.
Sementara bagi mereka yang sudah menikah, istilah perselingkuhan dikenal sebagai furin. Menariknya, beban sosial bagi pelaku furin jauh lebih berat di Jepang karena dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap nilai-nilai pernikahan.
Selain itu, Diera Nathania menilai perselingkuhan di Jepang ditopang minimnya komunikasi dan peran tradisional gender antarpasangan. Banyak istri merasa kelelahan karena harus mengurus rumah dan anak, sementara suami cenderung menjadikan fuzoku sebagai pengalihan.