JAKARTA – Ki Hadjar Dewantara adalah sosok pahlawan nasional yang telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Bahkan, tanggal kelahirannya dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional oleh pemerintah.
Menyadari pentingnya peran Ki Hadjar Dewantara, rumah produksi film Wahana Kreator memutuskan untuk memproduksi film yang diberi judul Ki Hadjar Dewantara. Film ini direncanakan selesai dan akan ditayangkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2026 sebagai penghormatan terhadap konsep dan gagasan pemajuan pendidikan yang ditinggalkan oleh Ki Hadjar Dewantara.
Pengerjaan film Ki Hadjar Dewantara mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam tahap riset dan pengembangan cerita. Keluarga Ki Hadjar Dewantara turut hadir sebagai tamu kehormatan pada upacara (2/5) dan puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional 2024 di Indonesia Arena (3/5). Pada kesempatan tersebut, disampaikan bahwa film ini akan mengisahkan kehidupan, pemikiran, dan cita-cita Ki Hadjar Dewantara.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menyatakan bahwa Kemendikbudristek mendukung inisiatif produksi film Ki Hadjar Dewantara oleh rumah produksi sinema Wahana Kreator. Ia menambahkan bahwa berbagai kebijakan Merdeka Belajar yang diperkenalkan oleh Kemendikbudristek telah menjadi gerakan di seluruh Indonesia, sejalan dengan semangat dan cita-cita Ki Hadjar Dewantara.
"Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus memegang teguh semangat Ki Hadjar Dewantara dalam dunia pendidikan dan menanamkannya kepada setiap generasi. Salah satu caranya adalah melalui film sebagai sarana pemajuan kebudayaan," ujar Hilmar.
Lebih lanjut, Hilmar menyatakan bahwa film Ki Hadjar Dewantara diharapkan dapat menjadi refleksi dan memicu diskusi tentang pendidikan. "Film ini juga dapat menjadi salah satu cara yang baik untuk memperkuat semangat Merdeka Belajar, Merdeka Berbudaya bagi pelajar dan masyarakat Indonesia," tambahnya.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Ahmad Mahendra, juga menekankan bahwa film Ki Hadjar Dewantara bisa menjadi contoh yang baik sebagai sarana pembelajaran yang menghibur dan menyenangkan bagi masyarakat.
Oleh karena itu, Mahendra berharap akan ada lebih banyak lagi film-film nasional yang lahir dan dapat menginspirasi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. "Kemendikbudristek terus mendukung berbagai inisiatif, ide, dan karya yang berasal dari para seniman Indonesia, termasuk dalam bidang perfilman," ujarnya.
Maudy Ayunda, selaku produser Film Ki Hadjar Dewantara, berharap bahwa film ini dapat menambah dimensi penting dalam pendidikan dan perfilman Indonesia, yaitu kesenian dan budi pekerti. "Kedua hal tersebut menjadi penting bagi saya dan saya berharap dapat menginspirasi seluruh pelajar di Indonesia," katanya.
Ki Bayu Prabangkara, cucu dari Ki Hadjar Dewantara, menyambut baik rencana pembuatan film ini. Ia menyatakan bahwa film Ki Hadjar Dewantara mengandung tujuan dan pesan moralitas penting untuk memajukan paradigma belajar di Indonesia sesuai dengan semangat Ki Hadjar Dewantara.
"Kami sangat mendukung pembuatan film ini sejak awal pertemuan dengan Wahana Kreator. Semoga restu kami dapat membantu kelancaran produksi film ini dan pesan-pesan penting Ki Hadjar Dewantara dapat memajukan pendidikan di Indonesia," ujarnya sebagai Ketua Yayasan Keluarga Ki Hadjar Dewantara.
Saat ini, proses pembuatan film Ki Hadjar Dewantara sedang memasuki tahap riset, pengembangan cerita, dan penulisan naskah. Film yang akan disutradarai dan ditulis oleh Gina S Noer ini dijadwalkan untuk syuting pada tahun 2025 dan direncanakan akan dirilis pada tahun 2026, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
BACA JUGA:
(aln)