JAKARTA - Prof Mahfud MD turut menyaksikan film dokumenter, Eksil di Blok M Plaza, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2024). Film ini tayang terbatas di bioskop Tanah Air dan dirilis sejak Februari 2024 lalu.
Dalam rangka nonton bareng bersama ratusan mahasiswa dan rekan media ini, Mahfud MD ikut menyaksikan langsung film yang menceritakan kehidupan mahasiswa Indonesia yang terasingkan ke luar negeri akibat masalah politik (Partai Komunis Indonesia) di tahun 1965.
Usai menonton film karya Lola Amaria ini, Mahfud mengaku sangat terharu menyaksikan kisah para eksil yang tak bisa pulang ke Indonesia di zaman tersebut.
“Saya sangat terharu, mereka (para eksil) tidak ikut urusan politik. Begitu terjadi peristiwa itu, mereka dipanggil, disuruh tanda tangan surat. Mereka diminta mengutuk presiden Soekarno dan mereka tidak mau,” ungkap Mahfud saat ditemui di Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2024).
Dari film tersebut, Mahfud mengatakan para korban yang berjuang bertahan hidup di Uni Soviet dan China pada saat itu tak tahu menahu mengenai Partai Komunis Indonesia (PKI) ataupun masalah politik yang terjadi.
Mahfud MD ikut merasakan kepiluan mereka yang tak bisa pulang ke Indonesia, bahkan tak bisa menghubungi sanak keluarga.
“Mereka tidak tahu apa-apa. Yang lain pada umumnya mereka tidak tahu separah itu yang terjadi di negara kita,” tambah Mahfud MD.
Mahfud MD sendiri sempat bertemu dengan para korban eksil 1965 di Republik Ceko pada Agustus 2023 lalu. Dalam acara nobar ini, Mahfud MD mengatakan mereka kini diperbolehkan untuk pulang bahkan tinggal di Indonesia kapan pun dan tanpa syarat.
Mahfud MD mengatakan, para eksil ini merupakan orang-orang pintar dan kebanggaan bangsa Indonesia.
“Mereka orang-orang pilihan. Bisa dapat beasiswa ke luar negeri pada saat itu. Orang-orang pintar itu,” paparnya.