Saat pertama kali melihat Bella yang dibuang, Nana Mirdad merasa marah, bingung, takut, sekaligus cemas. Namun kala itu yang terpikir olehnya adalah bagaimana menyelamatkan bayi tersebut.
“Bertahan, please bertahan. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada mental saya jika bayi itu harus pergi. Tapi dia selamat. Dia sehat,” ujarnya.
Ibu dua anak itu mengaku kecewa dengan orangtua yang tega membuang darah dagingnya sendiri. Jika tak mampu mengurus anak dengan berbagai alasan, dia berharap, orangtua mau menitipkan bayinya ke dinas sosial atau yayasan.
“Dengan begitu, bayi tersebut bisa mendapat perawatan yang layak ketimbang dibuang di semak belukar,” kata Nana Mirdad.*
(SIS)