"Kami Alumni mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), bersama beberapa Pengurus Advokat Perkumpulan Pengacara Islam dan Penasehat hukum Islam Indonesia (PPIPHI), akan somasi terbuka saudara Syakir Daulay" ujar Ketua Jaringan Alumni mahasiswa UBK, Arifin Zainal, dalam keterangan resminya.
"Saat pengumuman tayang film "Imam Tanpa Makmum" telah melencengkan isi makna teks proklamasi kemerdekaan Indonesia serta menjadikan olok-olokan lelucon teks kemerdekaan yang di buat para pendiri Bangsa ini Bung Karno dan Bung Hatta serta para perumus teks proklamasi kemerdekaan,"lanjut dia.
Ketua Pengagum Ajaran Bung Karno, Moh. Sofyan, mengecam tindakan Syakir. Dia berpendapat, teks proklamasi merupakan hal sakral bagi bangsa dan rakyat Indonesia, tidak sepantasnya menjadi komersialisasi, terlebih lagi bahan lelucon.
"Maka dengan itu, kami meminta saudara Syakir Daulay untuk meminta maaf secara terbuka kepada keturunan para pendiri bangsa ini serta rakyat Indonesia. Atas penayangan filmnya ada adegan teks proklamasi serta ada logo simbol Negara bendera merah putih yang diatur dalam undang-undang No. 24 tahun 2009, tentang simbol-simbol negara, salah satunya Bendera sang saka merah putih," terang Moh.Sofyan.
“Apabila Syakir Daulay mengabaikan somasi terbuka kami akan melakukan langkah-langkah hukum, serta tindakan hukum secara Perdata maupun Pidana," ungkapnya.
(ltb)