Soal film Dear Jo (Almost is Never Enough) sendiri, Jourdy merasa tak masalah jika muncul pro dan kontra karena mengangkat isu surrogate mother. Tapi perlu ditekankan jika isu yang dihadirkan hanyalah gambaran apa yang terjadi di negara lain, bukan bermaksud menyuarakan untuk melegalkan praktiknya di tanah air.
"Pro kontra sudah biasa tapi kami hanya memperlihatkan apa yang ada di belahan dunia lain," ucapnya.
Film ini disutradarai oleh Monty Tiwa dan diproduksi MVP Pictures. Berkisah tentang pasangan Joshua (Jourdy Pranata) dan Maura (Salsabilla Adriani), pasangan bahagia yang saling mencintai, punya finansial yang sukses dan hidup di Baku, Azerbaijan.
Meskipun sukses finansial, mereka merasakan kehampaan dan hidup yang tak lengkap lantaran Maura tidak bisa memberikan keturunan untuk suaminya. Maura memiliki sahabat dekat bernama Ella (Anggika Bolsterli), seorang single parent dari Indonesia yang juga tinggal di Baku.
Ella memahami keinginan Maura untuk memiliki anak, dan mereka sepakat Ella akan menjadi surrogate mother atau ibu pengganti. Tentu hal ini berkaitan pula dengan kehidupan Ella yang membuatnya terpaksa menyetujui ide tersebut.
Namun, saat Ella tengah hamil, terjadi peristiwa tak terduga. Maura meninggal dalam kecelakaan tragis. Peristiwa tersebut membuat Ella dan Joshua sangat terpukul.
(ltb)