Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menguak Tragedi Pembantaian Dukun Santet 1998 di Banyuwangi

Alan Pamungkas , Jurnalis-Kamis, 27 Juli 2023 |18:00 WIB
Menguak Tragedi Pembantaian Dukun Santet 1998 di Banyuwangi
Live Jero Podcast Semedi (Foto: RCTI+)
A
A
A

JAKARTA - Banyuwangi jadi satu daerah yang kerap disebut sebagai tanah luhur nan sakti. Bagaimana tidak, daerah yang ada di ujung timur Pulau Jawa ini memang dikenal sebagai rumah para orang sakti.

Baik itu dukun , maupun paranormal  banyak yang berasal dari Banyuwangi. Namun, ada satu tragedi berdarah yang pernah terjadi di rumah Suku Osing ini, yakni Pembantaian Banyuwangi 1998 .

Ya, dalam tragedi itu sejumlah dukun santet mati terbantai dalam kurun waktu Februari hingga September 1998. Bahkan, Pembantaian Dukun Santet Banyuwangi itu termasuk salah satu kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia yang belum terselesaikan hingga kini.

JERO PODCAST SEMEDI- EPS. 47 LEMAH SANTET PART 1

Konon, tragedi ini bermula saat Purnomo Sidik, bupati Banyuwangi kala itu yang melakukan pendataan kepada para dukun santet. Ia kemudian mengirimkan radiogram kepada seluruh jajaran aparat pemerintah dari camat hingga kepala desa untuk mendata orang-orang yang dianggap dukun santet.

Radiogram tersebut dikeluarkan oleh bupati pada 6 Februari 1998. Sejatinya, pendataan ini dilakukan untuk memberi perlindungan kepada mereka yang diduga merupakan dukun santet di Banyuwangi.

Sayangnya, data radiogram tersebut diduga bocor, dan diterima oleh sejumlah kelompok. Alhasil kelompok tersebut melakukan penyisiran, kekerasan, dan pembunuhan massal terhadap orang-orang yang diduga dukun santet di Banyuwangi.

Tak hanya menyasar dukun santet, bahkan golongan santri, kiai, atau guru agama pun menjadi korbannya. Mulanya motif tragedi ini lantaran kebencian terhadap dukun santet pun diduga telah disusupi unsur lain, terlebih setelah meluasnya objek sasaran pembunuhan di Banyuwangi pada Agustus hingga September 1998.

Situasi politik nasional yang kala itu sedang tidak menentu menjadi salah satu faktor teror terhadap masyarakat Banyuwangi. Terlebih Banyuwangi yang terkenal sebagai kawasan tapal kuda Nahdlatul Ulama (NU) diduga sengaja dipilih sebagai sasaran kekerasan.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti siapa pelaku atau dalang di balik pembantaian dukun santet di Banyuwangi. Aksi-aksi pembunuhan massal nan keji itu diketahui dilakukan oleh kelompok orang yang disebut sebagai ninja.

Diketahui 80 orang yang diduga sebagai pelaku, aktor intelektual, penyandang dana, dan eksekutor dalam Pembantaian Banyuwangi 1998 telah ditangkap. Kendati begitu, dalang utama dalam kasus Pembantaian Dukun Santet Banyuwangi, tidak pernah ditangkap.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement