"Saya mendorong orang untuk datang ke tempat ibadah masing-masing, karena tempat ibadah adalah sarana bagi setiap umat beragama untuk menjadi orang sholeh," terang Gus Miftah.
"Perbedaan agama yang ada di Indonesia bukan ajang permusuhan, tapi partner dalam kebaikan," lanjutnya.
Menurutnya, tokoh lintas agama menjadi pencetus kerukunan umat beragama di Indonesia.
Acara ini juga diketahui murni inisiatif Gus Miftah dalam menyampaikan nilai toleransi. Selain agenda buka puasa bersama, ia juga menggelar santunan anak yatim bukan hanya dari kalangan muslim tapi juga panti asuhan kristiani.
"Semua pemuka agama bisa duduk bersama," ucapnya.
(ltb)