JAKARTA - Rayhan Farqi dikenal sebagai salah satu filmmaker muda asal Kota Bandung, Jawa Barat. Sejak 2018 ia diketahui sudah berkarya dalam pembuatan video untuk beberapa musisi ternama Indonesia, mulai dari Efek Rumah Kaca, Elephant Kind, GANGGA, Agatha Pricilla, Feel Koplo, dan masih banyak lagi.
Dalam perjalanan karirnya, Rayhan juga merangkap sebagai director, cinematographer, editor, dan colorist. Ia bahkan sempat merilis beberapa dokumenter dan series, diantaranya mini-documentary Miss Earth Indonesia 2020, series love performance Hindia dan Feast, dan berbagai karya kolaborasi lainnya.
Farqi juga sempat dinobatkan sebagai finalis curated Amazing Product for Jawa Barat (CAP Jabar): Creative Media Awards 2021 lewat karya dokumenternya yang merupakan hasil kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia.
Menyadari bahwa kualitas sinematografi sangat penting untuk mengeksplorasi sekaligus mengekspresikan ide-ide, Farqi akhirnya mendirikan dua rumah produksi. Diberi nama Studio Sinema (@studiosinema) dan Small Space (@smallspacetv), dua rumah produksi milik Rayhan Farqi sengaja dibuat untuk menyokong produksi karya-karya audiovisual dengan fokus berbeda.
"Saya merasa perlu 'terjun' sekarang karena lanskap media berubah dengan sangat cepat; memberdayakan audiens dengan pilihan-pilihan yang belum pernah ada sebelumnya. Hanya beberapa filmmaker yang telah menemukan cara untuk berbicara 'bahasa' yang berkembang dari generasi ini tanpa memudar menjadi white noise," ungkap Farqi.
"Saya merancang diri saya untuk bekerja secara artist-friendly above all else dan tetap menganut kualitas tertinggi di setiap karya dengan ide-ide yang tidak konvensional," lanjutnya.
Studio Sinema sendiri merupakan perusahaan yang memproduksi layangan mulai dari storyboard hingga film dengan pendekatan orisinalitas dan kreativitas. Melalui Studio Sinema, Farqi memiliki komitmen untuk menghidupkan ide dengan kontem sinematik berbasis naratif melalui kerja produksi yang bisa diandalkan.