Lebih lanjut, Finsensius juga memaparkan alasan para kliennya tertarik mengikuti investasi tersebut. Salah satunya, para korban termotivasi bergabung dalam praktik tersebut setelah melihat video pembelian mobil mewah yang dilakukan Indra Kenz di showroom RS.
"Karena faktor korban ini mau gabung dengan IK, karena dia sukses di Binary Option ini. Termasuk bisa membeli mobil-mobil itu yang dibuat konten itu. Artinya apa, mohon maaf, yang punya showroom itu turut serta membantu terjadinya kejahatan Binary ini," beber pria berambut klimis tersebut.
"Coba tanya siapapun korban si IK, kenapa tertarik. Karena konten kesuksesannya itu. Karena kalau promosi bukan begitulah iklannya. Coba lihat di video itu, RS tanda tangan. Masalah kedua itu pembodohan, tapi masalah pertama itu membantu terjadinya kejahatan Binary itu," sambungnya.
Finsensius juga membeberkan dari puluhan korban IK terdapat satu wanita yang masih berusia 24 tahun. Kliennya ini juga menuai kerugian sebesar Rp 28 miliar.
Usut punya usut, wanita yang tak disebutkan namanya itu juga terpengaruh bergabung sebagai pengguna Binary Option setelah melihat video pembelian mobil mewah IK. Hal itulah yang membuat pihak pelapor Indra Kenz menduga jika Rudy Salim terlibat dalam kasus tersebut.
"Tapi korban yang saya tangani ini satu orang ada yang Rp28 miliar, umurnya 24 tahun perempuan," katanya.
"Ya itu tadi, atas bantuan si RS ini," tutup Finsensius.
(van)