JAKARTA - Musik rock dan dangdut pernah mengalami masa kelam. Di era 1970-an, penikmat musik rock dan dangdut saling bermusuhan.
Bukan hanya fans fanatik, pelaku musiknya pun saling perang urat syaraf seperti Rhoma Irama dan Benny Soebardja.
Baca Juga:
Cerita Camelia Malik Tergila-gila dengan Rhoma Irama
Ditanya Rhoma Irama soal Motivasi Bikin Konten Berbagi, Ini Jawaban Baim Wongย
Podcast di channel youtube Rhoma Irama Official, Ikang Fawzi, cukup tertarik dengan isu tersebut. Raja Dangdut pun langsung menjelaskan secara gamblang.
Rhoma menjelaskan jika perselisihan tersebut dipicu oleh salah satu majalah yang memuat berita wawancaranya dengan gitaris band rock Giant Step, Benny Soebardja.
"Waktu itu, Benny Soebardja di majalah mengatakan, 'dangdut musik tai anjing'. Saya sebagai komandan musik dangdut, waktu itu bilang, hei, "rock itu terompet setan". Waktu itu saya siap pasang badan," ujar Rhoma.
Rhoma Irama melanjutkan, permasalahan tersebut merupakan sebuah strategi dagang dari majalah tersebut. "Sebenarnya, waktu itu kita sudah tahu, kalau ini sebuah strategi dagang dari majalah, menghadirkan berita heboh, agar laku dipasaran," ungkapnya.
Rhoma menambahkan, kalau konflik semakin parah, karena melibatkan fans fanatik "Pernah di Tegalega, markasnya Giant Step, saat saya mau tampil itu hujan batu. Sampai batunya kaya mau bikin jalan. Polisi tidak berani naik. Akhirnya saya naik, dan bilang, terus lempar sampai puas," terangnya.
Sampai akhirnya di tahun 1987 an, atas prakarsa dari Yapto Soerjosoemarno, akhirnya kedua aliran musik yang bertikai tersebut damai, sampai saat ini. "Kejadian itu yang membuat lahirnya film Menggapai Matahari. Dan scene saya dilempar kamu (Ikang Fawzi), itu benar pernah terjadi," ujar Rhoma pada Ikang Fawzi.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
(aln)