"Tapi karena sudah ketemu, ngobrol santai. Di situ auranya enggak bisa bohong. Matanya udah tebel, bengkak, nangis, cungkring, kurus. El (Barack) juga sedih mukanya, matanya. Pokoknya kayak enggak nyamanlah auranya di situ," paparnya.
Kendati demikian, seiring berjalannya waktu, keduanya yang sama-sama tinggal di Bali pun semakin dekat dan menjadi teman baik. Bahkan mereka sering kali mencurahkan perasaan sebagai seorang sahabat.
"Saat aku tau ceritanya kayak gimana, aku juga enggak mau main-main. Aduuuhh.. (kondisi Jedar) sudah bener-bener kayak.. sampai aku saja bingung. Kok seorang kayak dia bisa digituin. Kenapa dia harus ngalamin ini? Dia salah apa sih sampai bisa begini?," katanya.
Meski begitu, Vincent mengaku lebih menaruh perhatian pada El Barack, lantaran ia menganggap jika Jedar sudah jauh lebih dewasa dan bisa mengatasi masalahnya sendiri. Bahkan di pertemuan selanjutnya, ia memilih untuk lebih banyak mengobrol dengan El dibandingkan Jedar.
"Semua orang pasti pernah sakit hati gara-gara hubungan. Bahkan ketemu lagi besok-besoknya, aku enggak ngobrol sama dia (Jessica), aku bareng El," pungkasnya.
(nit)