“Semua film (superhero) terlihat bodoh dan membosankan bagiku,” ceplosnya.
Bukan omong kosong belaka, James Gunn mengambil contoh film koboi dan perang dunia karena pada tahun 50-an sampai 70-an beberapa franchise seperti Kelly’s Heroes dan The Dirty Dozen pernah tenar dan menjadi ikon dunia perfilman Amerika. Namun, karena setiap ceritanya seperti daur ulang, mereka semua ditinggalkan penggemarnya; James tak mau genre superhero berakhir seperti itu.
“Aku terinspirasi oleh karya Dave Gibbons dan komik Watchmen milik Alan Moore dimana para superhero bukanlah sosok sempurna, ceritanya jadi sedikit lebih segar,” lanjutnya. “Meski tak semuanya bisa menciptakan sesuatu yang baru, setidaknya cobalah untuk membawa sesuatu yang berbeda. Dalam karyaku, setidaknya aku berusaha mencampur banyak elemen.”
Sebagai jebolan Marvel, James menjadi salah satu dari sedikit sutradara yang berani membawa filmnya keluar dari formula MCU yang monoton. Film Guardians of the Galaxy-nya menjadi film pertama Marvel Studios yang membawa karakter-karakter tak terkenal dan membuatnya menjadi salah satu tim di komik Marvel yang paling dicintai.
Kini bekerjasama dengan DC untuk menciptakan film The Suicide Squad, tanggal 6 Agustus mendatang akan jadi sebuah ajang pembuktian bagi James Gunn di depan para penikmat film superhero: apakah filmnya juga termasuk film superhero membosankan yang akan bawa genre ini mundur perlahan dari panggung utama Hollywood?
(aln)