"Iya ini tuh ada yang bapaknya kuli tambang batu yang susah payah tiap hari. Ada juga ibunya penjual nasi kucing yang tiap hari harus jaga angkringan terus. Dia (si anak) juga harus kerja dulu di convenience store untuk bantu adiknya. Anak-anak ini yang kita bantu, ada yang jadi dokter, pengacara, dan sekolah di UGM," sambung Dian.
Dian pun menegaskan dirinya memilih anak-anak khususnya perempuan yang memiliki jiwa sosial dan leadership yang tinggi. Dia juga memilih anak-anak yang bukan hanya memikirkan dirinya sendiri namun juga orang lain.
Pasalnya dia berharap anak-anak tersebut nantinya mampu memberdayakan keluarga dan orang-orang sekitarnya.
"Gue rasanya bersyukur banget, walaupun kadang gue enggak banyak dapat update dari mereka karena mereka juga sibuk. Tapi gue pengen denger sih waktu mereka kerja punya gaji berapa bulan pertama mereka spend untuk apa," tandasnya.
(aln)