"Satu, manfaatnya untuk kita tidak ada. Dua kalau tempat melampiaskan perkataan jahat atau perasaan jahat itu berdampak kan kasihan juga, padahal kenal juga nggak," sambungnya.
Sementara itu, pria bernama lengkap Satriaddin Maharinga Djongki itu juga mempertanyakan apa motivasi dari orang-orang yang mencibirnya dan sang istri di sosial media. Kendati demikian, ia menyadari bahwa semua orang bebas berpendapat.
"Apa motivasinya, kenapa harus bersikap jahat di sosial media, masalah dia apa gitu?," kata Arie.
 
"Tapi itulah mungkin sudah jamannya sekarang, karena orang bebas berkata apa saja, tapi seharusnya bukan hal-hal yang berdampak buruk untuk orang lain," tukasnya.
(edh)