Kemudian Quickbuck menggaet vokalis band Midnight Quickie, Charita Utami. "Workshop sama Tami enggak begitu lama. Karena lagunya udah ada dan dia tinggal ngulik lalu disesuaikan dengan karakter vokalnya. Paling ada tambahan beberapa insight supaya outputnya lebih keren,” kata Quickbuck.
Perilisan tiga single ini merupakan reward bagi Tebedayeng, Ryuzaki Rama dan Quickbuck usai ketiganya berhasil menjuarai Electronic Music Producer Contest (EMPC) 2020 yang diinisiasi oleh Iceperience.id. Mereka dipilih langsung oleh para juri yang merupakan barisan top DJ di Indonesia yakni Dipha Barus, Winky Wiryawan, dan Eka Gustiwana serta DJ kaliber internasional Yellow Claw usai menyaring tak kurang dari 490 produser musik dan 576 track lagu yang didaftarkan pada kompetisi bergengsi ini.
Dipha Barus yang mewakili para juri menuturkan, terpilihnya tiga jawara ini tak lepas dari proses kurasi ketat yang dilakukan oleh dewan juri untuk mendapat hasil yang optimal dari kompetisi ini. “Ratusan track yang masuk ke EMPC itu cukup mumpuni dan kami selaku juri cukup kesulitan untuk mengkurasinya. Namun karena memang ada standar penilaian dan melihat dari kematangan hasil track tersebut, para juri telah menentukan Tebedayeng, Rama dan Quickbuck sebagai tiga terbaik. Bukan hanya urusan teknis bermusik, pada saat berjalannya EMPC dari awal hingga akhir banyak program yang dapat menjadi bekal para finalis untuk mampu eksis di industri. Mulai dari bagaimana mereka mempromosikan diri dan karya, wawasan seputar musik, hingga setiap detail yang mungkin belum banyak diketahui oleh finalis,” papar Dipha.
(aln)