JAKARTA – Aktris senior Widyawati mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang baru saja dia dapatkan di ajang Asia Pasific Film Festival 2020 (APFF) di Makau. Widyawati diganjar piala Pemeran Pembantu Wanita Terbaik APFF 2020 atas perannya di film Ambu.
Baca Juga: Lewat Ambu, Widyawati Berhasil Sabet Penghargaan di APFF 2020
“Ya pasti bersyukur. Saya bersyukur di usia yang sudah 70 tahun ini,” ujar Widyawati saat dihubungi Okezone melalui sambungan telepon, Kamis (9/1/2020).
Terlebih, ini merupakan penghargaan ke-2 bagi Widya dalam ajang serta kategori yang sama. Widya pertama kali mendapatkan penghargaan serupa pada 2009 lalu.
“Saya bukannya mau riya (pamer), tahun 2009 di ajang yang sama saya juga mendapat itu juga dalam film Perempuan Berkalung Sorban. Itu juga Aktris Pembantu Terbaik. Ya selang beberapa tahun setelah itu kembali dapat lagi,” lanjut istri mendiang Sophan Sophiaan ini.
Akan tetapi, di balik rasa syukur atas penghargaan yang didapat, Widyawati menaruh kesedihan. Pasalnya, film Ambu yang membawa dirinya memenangkan penghargaan tersebut hanya diputar di kawasan Jawa Barat.
“Film Ambu ini hanya main di Jawa Barat. Di Jawa Barat itu pun tidak semua, hanya sedikitlah. Itu berarti juga kan tidak tayang di Jawa Timur dan Jawa Tengah, apalagi di luar Pulau Jawa,” kata ibu dua putra ini.
“Jadi, sedih saya karena ini film bercerita mengenai kearifan lokal tapi sama sekali tidak diapresiasi. Di samping rasa bersyukur saya ada rasa sedih. Saya merasa, di sana diapresiasi tapi ternyata di sini, karena saya terlibat dalam film ini saya tahu permasalahan tidak beredar di luar Jawa Barat,” tambahnya.
Sementara itu, atas penghargaan yang dia dapatkan, Widya menyebut jika hal tersebut adalah buah dari kerja keras tim. Aktris yang mulai aktif sejak tahun 1967 itu juga tak melupakan peranan sutradara.
Baca Juga: Makam Lina Dibongkar, Sule Akan Tentukan Tempat Pemakaman Baru
“Penghargaan ini juga bukan berarti bahwa saya sendiri yang mendapatkan ini karena buat saya ini ada keterlibatan semua karena film adalah kerja kolektif. Buat saya seorang pemain bisa bermain baik karena ada sutradara,” tutup Widyawati.
(LID)