JAKARTA - Riefian Fajarsyah alias Ifan masih merasakan trauma dan kepedihan mendalam akibat tsunami Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018. Meski selamat dari terjangan tsunami, dia harus kehilangan istri dan tiga rekannya di Seventeen akibat bencana tersebut.
“Saya masih trauma terhadap musibah itu sendiri. Kedua, trauma atas kehilangan yang disebabkan musibah tersebut,” ujarnya saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada 23 Desember 2019.
Trauma akibat tsunami, bahkan membuat Ifan tak berani menginjakkan kakinya ke pantai. Bahkan, ketika berniat ziarah ke makam Herman Sikumbang di Tidore, Maluku Utara, dia kembali teringat peristiwa nahas tersebut.
“Sampai sekarang pun saya belum pernah ke pantai lagi. Kemarin mau tak mau melintasi laut saat ziarah ke makam Herman di Tidore. Saya susah ke pantai kalau tidak ada tujuan khusus,” katanya.
Baca juga: Alasan Ifan Pertahankan Nama 'Seventeen'