JAKARTA - Ustadz Riza Muhammad merasa diperlakukan layaknya teroris saat berada di Hongkong beberapa waktu lalu. Padahal, kedatangannya ke Hongkong adalah untuk menghadiri dua buah undangan dari Majelis Wirit Harian Hongkong dan Majelis Nurul Falaq Kendal Hongkong sebagai pembicara.
Ia mengungkap bahwa kepergiannya dari Jakarta ke Hong Kong memang hanya berdua dengan asistennya, tanpa didampingi oleh pihak komunitas yang mengundang, apalagi KJRI.
Sempat merasa ragu dan bingung lantaran tak mendapatkan pendampingan, rupanya keraguan suami dari Indri Giana tersebut terbukti sesaat usai turun dari pesawat.
Baca Juga: Sempat Ditahan, Imigrasi Hong Kong Pulangkan Ustadz Riza Muhammad
"Saya berangkat sama asisten pukul 00.20 wib tiba di Hongkong jam 6 pagi, kita langsung ke imigrasi. Asisten saya tepat di depan saya, dan saya dibelakang dia. Kita satu lorong imigrasi. Asisten saya kasih pasport lolos, nah begitu saya kasih pasport. Dia lihat saya dan agak lama. Terus dia bikin notice disimpen notice itu, saya disuruh kepinggir. Belum pernah saya digituin sama pihak imigrsi. Sekali digituin diluar negeri lagi," ungkap Ustaz Riza Muhammad saat ditenui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin, 25 November 2019.
Ustadz Riza mengungkap, bahwa dirinya mengalami pencekalan untuk masuk ke Hongkong. Hingga akhirnya, ia menghubungi pihak penyelenggara acara untuk dapat berbicara dengan petugas imigrasi.