SEOUL - Kabar tak mengenakkan datang dari drama When The Camellia Blooms. Organisasi serikat kerja Hope Solidarity Labor Union mengecam cara tim produksi drama KBS itu dalam mempekerjakan para kru.
Baca Juga: Baru 3 Episode, Rating When the Camellia Blooms Tembus 2 Digit

Melansir Soompi, Rabu (16/10/2019), serikat pekerja membuat pernyataan pada pada 14 Oktober. Mereka mengungkap cara tak manusiawi Pan Entertainment sebagai rumah produksi dalam mempekerjakan para staf.
"Drama KBS2TV yang tayang setiap Rabu dan Kamis, When the Camellia Blooms memaksa stafnya untuk bekerja lama, jam kerja yang menyiksa, menekan mereka untuk bekerja di bawah perjanjian muatan bisnis, bukan berdasarkan kontrak kerja standar, dan saat ini sedang syuting tanpa kontrak," ungkap serikat kerja.
Pada 1 Oktober, serikat pekerja telah mengadakan pembicaraan dengan Pan Entertainment. Sejumlah tuntutan untuk para staf diajukan oleh serikat kerja ke Pan Entertainment.

Mereka meminta jam kerja kru hanya 14 jam (tidak termasuk dua jam istirahat) per hari. Mereka juga meminta agar waktu yang dibutuhkan untuk pergi dan pulang dari lokasi syuting juga dimasukkan dalam jam kerja.
Syuting When the Camellia Blooms memang mengharuskan kru melakukan perjalanan ke wilayah Boryeong dan Pohang. Perjalanan dari dan ke Boryeong memakan waktu 2 jam, sementara Pohang menghabiskan 4 jam.